[FF] My Naughty King / Sequel of My Naughty Prince (Chap 01)

Judul FF : MY NAUGHTY KING / Sequel of My Naughty Prince (Chapter 1)
Nama Author : Similikiti_balabala
Main Cast : Kyuhyun, Seohyun

Other Cast : Siwon, Sungmin, Jessica, Donghae, Sunny 
Genre : Romance, Family, Comedy
Type : Chapter

Anyeong haseyooo … Huwaaaahhh!!!! #pelukreaders #gajebo *PLAKK!

Akhirnya … author punya waktu jg nulis FF. Kangeennn bgt bs nulis FF. Kangen sekangen-kangennya …

Jeongmal mianhae yaa … author ga bs sering2 posting FF lg. Tp author akn selalu  berusaha utk tetap mempersembahkannya kpd readers terutama para WIRES 😀

Adakah yg rindu Pangeran Kyu dan Seohyun???

Author rindu bgt sm mereka. Gatau kenapa yg dpt feel cuma FF ini ajah. So, skip dulu yaaa FF yg berjudul “MR and MRS CHO”. Butek bgt kayaknya mikirin alur tuh FF -___-

Okeh, Happy Reading chinguuu!!  😀

Author’s pov
Seorang yeoja berjalan santai memasuki sebuah rumah pengasingan di istana. Ia menatap ke sekeliling rumah pengasingan tersebut dengan tatapan yang amat tajam. Diiringi oleh beberapa pengawal kerajaan, yeoja tersebut seolah tidak peduli dengan para pengawal yang begitu ketat mengawasi gerak-geriknya. Ia tetap bersikap tenang dan berusaha untuk tidak mengundang perhatian.

Tak lama, ia tiba di sebuah ruangan. Para pengawal kerajaan mempersilahkan dirinya masuk. Setelah disadari pintu telah tertutup rapat, ia menatap seorang yeoja di hadapannya. Ia tersenyum penuh arti pada yeoja itu.

“Ahjumma, apa kau baik-baik saja?” tanya yeoja itu dengan nada bicara yang pelan. Ia tidak ingin para pengawal kerajaan mengetahui pembicaraannya dengan yeoja tersebut walaupun dinding ruangan sudah dirancang agar kedap suara.

“Ne, Sunny-ssi. Aku baik-baik saja.”

“Ahjumma, aku dengar kau diberikan keringanan atas hukumanmu. Apa itu benar?”

“Ne, itu benar. Raja Cho Kyu Hyun tidak langsung membunuhku. Ia meringankan hukumanku atas permintaan Permaisuri Seohyun dan permohonan Pangeran Sungmin. Begitu juga dengan Choi Eun Soo.”

“Jinjja? Aigoo, aku hampir tak percaya Raja Cho Kyu Hyun mau melakukan hal itu.”

“Dia itu terlalu pabo! Dia pikir aku akan diam saja! Dengar aku, kau harus membalaskan dendam ini padanya! Buktikan pada dia bahwa aku tidak akan menyerah begitu saja! Aku ingin mendapatkan kembali semua yang seharusnya menjadi milikku!”

“Ne, ahjumma. Aku mengerti. Aku akan melakukan semua itu sebagai balas budiku padamu.”

“Bagus! Kau masih ingat dengan semua kebaikanku padamu! Dengar, aku ingin kau mengembalikan aku ke istana! Aku ingin semua harta dan anak-anakku kembali padaku!”

“Tenang saja, ahjumma! Aku akan membantumu!”

Sunny membungkuk hormat. Setelah itu, ia segera keluar dari ruangan. Jantungnya berdegup kencang. Ia begitu tidak sabar ingin membalaskan dendam Permaisuri Cho Hyun Ri terhadap Raja Cho Kyu Hyun. Baginya, sosok Permaisuri Cho Hyun Ri adalah sosok pengganti ibunya. Selama ini ia diberikan bantuan biaya untuk tetap sekolah ke luar negeri. Sepeninggal ibunya, Sunny hanya dapat meminta bantuan pada Permaisuri Cho Hyun Ri. Ibunya merupakan juru masak pribadi bagi Permaisuri Cho Hyun Ri. Sejak kecil Sunny sangat bersahabat baik dengan Pangeran Sungmin, Putri Yoona, dan juga Pangeran Jong Woon. Ia juga sempat mengenal Pangeran Cho Kyu Hyun, namun kabar tewasnya Pangeran Cho Kyu Hyun membuatnya tidak lagi mengetahui sosok itu. Dan sekarang, ia justru mendapatkan banyak kabar yang sangat mengejutkan dirinya. Terutama kabar mengenai kembalinya Pangeran Cho Kyu Hyun ke istana.

Semula ia tidak percaya jika Permaisuri Cho Hyun Ri telah melakukan tindakan pembunuhan terhadap Permisuri Cho Han Ra dan Pangeran Cho Kyu Hyun. Bagi Sunny, tindakan itu memang sangat kejam. Namun, ia tidak dapat berbuat apa-apa. Bagaimanapun juga Permaisuri Cho Hyun Ri telah banyak menolong dirinya. Tentu saja, ia akan melakukan apapun untuk membalas semua kebaikan Permaisuri Cho Hyun Ri tersebut.
***
Raja Cho Kyu Hyun tak berhenti menatap Permaisuri Seohyun. Ia tersenyum kecil melihat wajah manis sang permaisuri. Menyadari hal itu, Permaisuri Seohyun menjadi gugup. Jantungnya tiba-tiba berdetak cepat. Wajahnya pun mulai memerah. Namun, ia terus berusaha untuk menyembunyikan semua itu dari Raja Kyu dengan tetap fokus pada diktat-diktat kuliahnya.

Tak lama Raja Kyu bangkit dari sofa yang semula menjadi tempat duduknya. Ia berjalan perlahan mendekati sang permaisuri yang sedang terduduk santai di ranjang tidur. Pikiran jahil Raja Kyu mulai menguasai.

“Aaaauuwww!! Aaaauuww!!” erang Raja Kyu sambil memegangi perutnya.

“Oppa?!! Gwenchana??” tanya Permaisuri Seohyun khawatir. Ia menghampiri Raja Kyu.

“Seohyun, perutku sakit sekaliiiiiiiii. Rasanya panas dan sangat perih …” ujar Raja Kyu manja. Ia tertawa jahil di dalam hatinya begitu melihat wajah Permaisuri Seohyun sangat khawatir dan bingung.

“Kalau begitu Oppa berbaringlah di ranjang. Aku akan mengambil obat untukmu,” ucap Permaisuri Seohyun sambil mengambil obat pada laci meja di samping ranjang tidur. Beberapa menit kemudian, Permaisuri Seohyun mengoleskan minyak agar perut Raja Kyu merasa hangat.

“Kau yakin tidak perlu memeriksa aku lebih lanjut? Bagaimana nanti kalau ternyata aku punya penyakit lain?” selidik Raja Kyu sambil tertawa geli di dalam hatinya.

“Aniyo, Oppa! Kau tidak apa-apa. Lihat saja, suhu tubuhmu saja normal. Kau juga tidak terlihat pucat. Mungkin ini hanya serangan biasa.”

“Begitukah? Baiklah … aku percaya.”

“Oppa pikir aku bohong?? Aku ini calon dokter. Walaupun aku belum lulus, tapi aku sudah mempelajari dasar-dasarnya …”

“Ne, aku percaya. Aku hanya memastikan saja. Tapi, aku mohon biarkanlah aku tidur di ranjang ini bersamamu. Aku kedinginan tidur di sofa itu.”

“Oppa kan bisa memakai selimut …”

“Tapi selimut tebal ini tidak cukup menghindari rasa dingin yang masuk ke tubuhku. Memangnya kau mau jika aku sakit nanti?? Kalau aku sakit, bagaimana dengan kerajaan dan istana? Siapa yang akan mengurus semua itu??” protes Raja Kyu panjang lebar. Ia terus mencari-cari alasan agar dapat tidur dengan Permaisuri Seohyun.

“Hmmm .. baiklah. Tapi Oppa tidak boleh berbuat macam-macam.”

“Aiiissshh … kau pikir aku ini apa? Aku ini kan suamimu, kalau aku berbuat macam-macam juga tak akan masalah …”

“Aaaaakkkk!! Cukupppp! Aku tidak mau mendengar lagi!!” jerit Permaisuri Seohyun sambil menutup kedua telinganya.

Tanpa mempedulikan ekspresi sang permaisuri, Raja Kyu segera membaringkan tubuhnya di ranjang. Ia mulai memejamkan matanya. Melihat hal tersebut, Permaisuri Seohyun pun membereskan semua diktat kuliahnya. Kemudian ia juga berbaring di samping tubuh Raja Kyu. Sesekali matanya melirik ke wajah Raja Kyu. Ia terus mengawasi gerak-gerik suaminya.

Degup jantung Permaisuri Seohyun semakin kencang. Ia bahkan sangat sulit memejamkan mata. Ia berusaha untuk berpikir tenang, kemudian membalikkan tubuhnya ke arah kanan. Menyadari hal itu, Raja Kyu perlahan membuka sebelah matanya. Ia tampak mengintip Permaisuri Seohyun yang telah membelakangi tubuhnya. Ia tersenyum nakal. Pikiran jahilnya kembali menguasai. Tiba-tiba ia memeluk erat tubuh Permaisuri Seohyun dengan cepat.

“Aaaaaakkkkk!! Lepaskan akuuuu!!!” teriak Permaisuri Seohyun sambil memukul-mukul tangan Raja Kyu.

“Seohyun, aku sangat dingin … Aku tidak kuat …” ujar Raja Kyu sambil menahan tawanya.

“Oppa kan bisa memakai selimut!! Jebal, lepaskan akuu!!”

“Selimut ini masih kurang … Lebih hangat memeluk tubuhmu,” jawab Raja Kyu asal.

“Aaaakkkk!! Oppaaaaa!!!” teriak Permaisuri Seohyun semakin keras.

Suara teriakan Permaisusri Seohyun memecah kesunyian malam. Hal itu membuat para staf kerajaan dan para pengawal kerajaan merasa khawatir. Mereka dengan kompak berlari menuju kamar sang raja dan bermaksud untuk memastikan keadaan sang permaisuri.

Tok ! Tok ! Tok !

Suara ketukan pintu kamar membuat Raja Kyu dan Permaisuri Seohyun merasa heran. Mereka berdua segera bangkit dari ranjang tidur dan bergegas membuka pintu kamar. Ditatapnya seluruh staf dan pengawal kerajaan tersebut sudah berdiri rapi di depan pintu kamar. Raja Kyu dan Permaisuri Seohyun menatap bingung pemandangan di depan mata mereka.

“Permaisuri, apa keadaan Anda baik-baik saja? Kami mendengar jeritan Permaisuri barusan. Kami khawatir terjadi sesuatu dengan Permaisuri …” ucap Pengawal Choi Siwon sambil membungkuk hormat.

“Ah … itu … Kami sedang melakukan sesuatu. Kalian tenang saja, tidak perlu khawatir. Permaisuri hanya sedikit gugup melakukannya …” jawab Raja Kyu asal sambil memeluk manja Permaisuri Seohyun di hadapan para staf dan pengawal kerajaan.

“Ah … jeongmal mianhae, Yang Mulia. Kami telah mengganggu kalian berdua …” ujar Pengawal Choi Siwon mewakili para staf dan pengawal kerajaan yang lain. Mereka semua membungkuk hormat dengan kompak.

“Aniyo! Kami … Kami …” balas Seohyun gugup.

“Ah, gwenchana! Kalian sama sekali tidak mengganggu kami. Baiklah, kalian boleh pergi sekarang …” potong Raja Kyu cepat sambil menutup pintu kamar.

“Oppa!! Kau ini bicara apa??!! Mereka pasti berpikir macam-macam!!” omel Permaisuri Seohyun sambil melepas pelukan Raja Kyu.

“Hahaha … Biarkan saja! Lagipula salah kau sendiri yang berteriak keras di malam hari sehingga membuat heboh para staf kerajaan …”

“Ini semua gara-gara Oppa!”

“Mwo?! Gara-gara aku??”

“Ne, Oppa memelukku seenaknya …”

“Aiiissshh … kita ini kan suami istri, jadi wajar kan jika aku memelukmu??”

“Oppa, sudah kubilang jangan berbuat macam-macam sebelum aku lulus. Atau aku …”

“Atau kau apa?!!”

“Atau aku pergi dari istana ini …”

“Hmmm … begitu ya?? Kau berani pergi dari istana ini? Silahkan saja. Tapi sebelum kau pergi, akuuuuu …” ucap Raja Kyu sambil menatap nakal Permaisuri Seohyun. Kemudian ia menggendong Permaisuri Seohyun dan membaringkan tubuh sang permaisuri di atas ranjang tidur.

“Oppaaaaaa!!!” teriak Permaisuri Seohyun kencang.

“Syuutttt!! Kau berisiiikk!! Nanti kau akan mengundang perhatian para staf kerajaan lagi.”

“Makanya lepaskan aku …”

“Aku akan melepaskanmu, tapi beri aku satu ciuman …”

“Aniyo!”

“Ya sudah, aku akan membiarkanmu tetap seperti ini …”

“Ne, baiklah. Tapi aku minta Oppa memejamkan mata.”

Tanpa pikir panjang, Raja Kyu segera memejamkan kedua matanya. Ia tersenyum kecil membayangkan Permaisuri Seohyun akan memberikan ciuman romantis padanya.

CHUP!

Sebuah jari telunjuk melintas lembut di bibir merah Raja Kyu. Spontan Raja Kyu membuka kedua mata. Keningnya berkerut ketika menyadari Permaisuri Seohyun tersenyum geli menatap ekspresi di wajahnya.

“Bahkan kau tidak mau menciumku??!!” protes Raja Kyu sambil memonyongkan bibir. Permaisuri Seohyun hanya memamerkan giginya. Melihat hal itu, Raja Kyu segera beranjak ke posisi semula. Ia menarik selimutnya dan mulai memejamkan mata. Dalam hati, ia sedikit kesal dengan sikap sang permaisuri terhadapnya.

***
Pagi hari yang cerah. Raja Kyu menatap lembut wajah sang Appa yang terbaring lemah di sebuah ranjang tidur. Ia memperhatikan setiap detail wajah sang Appa yang tampak berkerut. Garis-garis tua meliputi wajah namja tersebut. Tak terasa, sosok namja itu telah memasuki hari-hari tuanya. Bahkan posisinya sebagai seorang raja telah digantikan oleh dirinya

“Kyuhyun …” lirih Cho Jung Soo pada puteranya.

“Ne, Appa …” balas Raja Kyu sambil berusaha membantu sang Appa duduk di ranjang tidurnya.

“Tidak terasa kini kau telah menjadi seorang raja. Kau akan meneruskan tahta kerajaan. Aku sangat berharap kau mampu memimpin negeri ini dengan adil dan bijaksana.”

“Ne, Appa. Aku akan selalu berusaha menjadi seorang raja yang adil dan bijaksana. Aku akan mengikuti jejak Appa.”

“Sekarang kau juga telah menikah. Aku harap kau akan selalu menyayangi istri dan anak-anakmu nanti. Jangan pernah menyakiti perasaan mereka …”

“Ne … Aku janji akan selalu menjaga Seohyun dan anak-anakku nanti …”

“Bagaimana dengan Asisten Park? Apa kau sudah mencari penggantinya? Aku rasa sudah saatnya dia mengundurkan diri dari istana. Dia sudah cukup tua, biarkanlah dia menikmati masa-masa tuanya.”

“Aku sudah mengurus semua itu. Hari ini aku akan bertemu dengan pengganti Asisten Park. Namja itu bernama Lee Donghae. Dia adalah seorang namja yang sangat pekerja keras, cerdas, dan juga kritis. Aku harap dia mampu menggantikan Asisten Park di istana. Aku juga mencari seorang asisten khusus untuk Seohyun. Aku khawatir jika aku tidak selalu bisa mendampingi Seohyun di kampusnya. Yeoja itu bernama Jessica. Dia akan selalu melaporkan kegiatan Seohyun kepadaku. Dan terakhir, atas permintaan Sungmin hyung, aku juga meminta seseorang untuk selalu menjaga dan memperhatikan kondisi kesehatan Appa. Dia adalah seorang dokter yang baru saja lulus dari Jerman. Yeoja itu bernama Sunny. Aku yakin kau mengenalnya, Appa …”

“Sunny-ssi??”

“Ne, Sunny-ssi … Dia telah kembali. Sungmin hyung bilang dia tidak punya keluarga lagi selain di istana ini. Oleh karena itu, aku mengijinkan Sunny-ssi tinggal di istana dan bertugas menjaga kondisi kesehatan Appa.”

“Ne, baiklah. Appa setuju …”

Raja Kyu tersenyum lembut pada Appanya. Ia benar-benar menyayangi namja tua itu. Kondisi kesehatannya yang semakin memburuk selalu membuat pikiran dan perasaannya tak tenang. Belum lagi mengenai hukuman pengawal Choi Eun Soo dan permaisuri Cho Hyun Ri. Sejujurnya ia tak pernah bisa memaafkan kedua orang tersebut. Bagaimanapun juga, kedua orang tersebut telah menghancurkan masa-masa indahnya sewaktu kecil. Namun, atas permintaan Permaisuri Seohyun, untuk sementara ini Raja Kyu dapat menahan amarahnya. Ia berusaha memaafkan dua orang itu. Walaupun hingga saat ini, ia masih belum mampu membuka pintu maaf itu di dalam hatinya.

***
Seorang yeoja berambut panjang dan ikal berlari kesana-kemari mengitari setiap ruangan yang terdapat di istana. Wajahnya penuh dengan kecemasan. Ia tak peduli pada semua pengawal kerajaan yang melihatnya begitu heran.

“Yang Mulia Rajaaaaaa …. Yang Mulia Rajaaaaaa …” teriak yeoja tersebut dengan nada suara yang cempreng. Ia masih sibuk mengitari sekeliling istana mencari-cari sosok Raja Kyu. Tak lama, didapatinya Raja Kyu sedang berbicara serius dengan seorang namja di sebuah aula istana. Namja tersebut bernama Lee Donghae. Mendengar teriakan sang yeoja, spontan Raja Kyu dan Donghae menatap heran ke arahnya.

“Ah, Yang Mulia Raja ada di sini ternyata… Gawat! Gawat, Yang Mulia!!” jerit yeoja itu semakin histeris.

“Ne, wae?? Gwenchana??” tanya Raja Kyu sambil mengerutkan keningnya. Namun ia berusaha untuk bersikap tenang.

“Eh … Oh … Itu … Permaisuri!” pekiknya sambil berusaha mengeluarkan kata-kata dari mulutnya.

“Ada apa dengan Permaisuri??!” balas Raja Kyu tak kalah histeris.

“Ne, Permaisuri Seohyun mengalami kecelakaan. Ia terjatuh dari tangga kampus dan sekarang kakinya terluka. Ia ada di mobil tapi aku tidak bisa menggendongnya ke istana,” jelas yeoja itu dengan panjang lebar. Yeoja tersebut bernama Jessica. Mulai hari ini ia ditugaskan oleh Raja Kyu untuk selalu menjaga Permaisuri Seohyun serta mengatur jadwal sang permaisuri.

“Jinjja??!” seru Raja Kyu sambil berlari ke arah luar istana. Diikuti dengan Jessica dan Donghae yang mengikuti dari belakang. Mereka semua tampak cemas.

Tiba di parkiran utama Seoul House, Raja Kyu segera membuka pintu sedan berwarna hitam dan ditatapnya Permaisuri Seohyun yang sedang menahan rasa sakit pada kakinya. Tampak darah mengalir lembut dari kaki kanan Permaisuri Seohyun.

“Seohyun??! Gwenchana?!!” pekik Raja Kyu sambil menggendong Permaisuri Seohyun masuk ke dalam istana. Ia segera membawa Permaisuri Seohyun ke dalam kamar tidur. Kemudian diletakkannya yeoja itu secara hati-hati di ranjang tidur.

“Gomawo, Oppa …” ucap Permaisuri Seohyun sambil tersenyum kecil.

“Ne, cheonma. Aku akan panggil dokter istana untuk memeriksamu …”

“Aniyo, Oppa!” sergah Permaisuri Seohyun cepat.

“Eh? Wae?” tanya Raja Kyu heran.

“Aku bisa mengobati lukaku sendiri. Ini hanya luka ringan … Aku rasa tidak akan masalah.”

“Kau yakin??”

“Ne, Oppa! Tolong ambilkan kotak P3K di laci meja rias. Aku akan membalut luka ini dengan perban.”

“Ne, baiklah. Ah, Jessica-ssi … tolong sediakan sencha untuk permaisuri. Dan untuk Asisten Donghae, mianhae … Kita lanjutkan pembicaraan nanti. Aku akan menemani permaisuri dulu …” perintah Raja Kyu. Jessica dan Donghae membungkuk hormat dengan kompak.

“Biar aku yang akan membalut lukamu …” ucap Pangeran Kyu sambil duduk di hadapan Permaisuri Seohyun. Ia tampak mengeluarkan seluruh perlengkapan yang berada di dalam kotak P3K satu per satu.

“Chankamma Oppa!!” teriak Permaisuri Seohyun ketika Raja Kyu hampir mengoleskan obat luka pada kaki kanannya.

“Eh? Wae??!” tanya Raja Kyu bingung

“Sebelum mengoles obat luka di kaki kananku, Oppa harus membersihkan luka ini dengan alkohol terlebih dahulu. Kalau tidak, luka ini akan menjadi infeksi …” terang Permaisuri Seohyun sambil mengambil botol alkohol yang masih berada di dalam kotak P3K.

“YA! Biar aku saja yang membersihkan lukamu!! Aku ingin membantumu!” protes Raja Kyu ketika Permaisuri Seohyun mulai menumpahkan alkohol pada sebuah kapas. Raja Kyu merebut paksa kapas yang berada di tangan istrinya tersebut.

“Ne, baiklah … Sekarang Oppa boleh membersihkan lukaku. Setelah itu, oleskan dengan obat luka dan dibalut dengan perban …”

“Ne, aku mengerti …” jawab Raja Kyu sambil mengusapkan kapas yang mengandung alkohol ke kaki kanan Permaisuri Seohyun yang terluka. Ia memperhatikan istrinya yang tampak menahan perih.

“Mian … ini pasti sangat perih,” ucap Raja Kyu pelan.

“Gwenchanayo, Oppa … Ini memang perih, tapi harus segera diobati. Kalau tidak, aku akan mudah terkena inflamasi (peradangan).”

“Hmm … seharusnya kau berhati-hati saat berjalan. Apa kau terus memikirkan aku hingga akhirnya terjatuh??” goda Raja Kyu sambil mengambil perban. Ia mulai menunjukkan senyum nakal pada istrinya tersebut. Sementara itu, wajah Permaisuri Seohyun memerah. Ia menunduk untuk menyembunyikan perasaan malunya itu.

“Ya!! Kau tidak menjawab?? Apa itu benar? Jinjja??”

“Oppa!! Kau ini berbicara apa??”

“Aigoo … mukamu merah. Kau tidak perlu menutupi seperti itu. Kalau benar, akui saja …” goda Raja Kyu kembali sambil menatap nakal Permaisuri Seohyun.

“Oppa!” omel Permaisuri Seohyun sambil memukul sebuah bantal ke wajah Raja Kyu. Namun Raja Kyu segera menangkap bantal itu.

“Ommoo!! Ada tomat rebus di hadapanku … Hahaha …” seru Raja Kyu sambil tertawa puas. Permaisuri Seohyun mulai jengkel. Ia segera berbaring di ranjang tidur dan menutup wajahnya dengan bantal.

“Aaahhh … Aku ingin memeluk tomat merahkuuuuu!” ujar Raja Kyu sambil memeluk tubuh sang permaisuri. Ia sengaja mengeratkan pelukannya tersebut.

“Aaaaakkkk!!” teriak Jessica begitu memasuki kamar tidur Raja Kyu dan Permaisuri Seohyun. Ia tidak sengaja melihat Raja Kyu sedang memeluk erat Permaisuri Seohyun. Ia bahkan melihat Raja Kyu sedang menciumi bahu Permaisuri Seohyun. Spontan Permaisuri Seohyun mendorong tubuh Raja Kyu.

“Aaiiisssshhh!!” pekik Raja Kyu sambil menahan rasa sakit karena dirinya terjatuh dari ranjang tidur.

“Aigoo, Oppa! Gwenchana??” tanya Permaisuri Seohyun khawatir sambil berusaha menolong suaminya yang baru saja terjatuh.

“Mianhae … Jeongmal mianhae Yang Mulia Raja dan Permaisuri … Aku tidak sengaja melihatnya.”

“Ah, aniyo! Kau tidak salah! Kami .. kami …” balas Permaisuri Seohyun gugup.

“Ne, pergilah! Kau merusak acara kami!” omel Raja Kyu sambil meringis kesakitan. Jessica segera pergi, ia ketakutan melihat Raja Kyu yang tampak kesal.

“Oppa! Kenapa kau membentak Jessica eonnie?? Dia kan tidak salah …”

“Pabo! Gara-gara dia kita gagal melakukannya … Haaissshh, tadi sudah hampir tepat suasananya!”

“Eh?? Suasana apa??”

“Ah, sudah lupakan!”

“Oppa??”

Permaisuri Seohyun menatap bingung suaminya yang beranjak pergi ke luar kamar. Ia masih tidak mengerti maksud perkataan suaminya tersebut.
***

Senja mulai merona di langit kota Seoul. Jingganya tampak menguasai seluruh angkasa. Burung-burung masih asyik bermain-main. Mereka mengepakkan sayap-sayap dan semakin mempercantik fatamorgana sore hari ini. Pada sebuah sungai di taman belakang Seoul House, tampak Pangeran Sungmin menatap teduh air yang terhampar luas di depan matanya. Sesekali bibirnya mengembang senyum. Senyum yang terlihat miris.

Ia membayangkan bagaimana dirinya asyik bermain di taman belakang sewaktu kecil bersama dengan Pangeran Jong Woon dan Putri Yoona. Mereka berlari bersama mengejar kupu-kupu yang hinggap di berbagai pohon ataupun bunga. Pangeran Sungmin juga ingat ketika dirinya mengajarkan Putri Yoona mengayuh sepeda di taman belakang ini. Bahkan ketika dongsaengnya itu menangis kencang, Pangeran Sungmin masih mengingat suara tangis Putri Yoona yang sangat memecahkan telinganya.

Begitu banyak memori. Begitu banyak cerita pula yang pernah ia lalui di taman belakang Seoul House ini. Dan kini ia kembali mengenang perasaan itu. Ia sangat bersyukur karena suasana istana jauh lebih baik sekarang. Walaupun ia tahu, ada perasaan sakit yang juga dirasakan ketika melihat sang eomma berada di rumah pengasingan sampai batas waktu yang tak pernah ia tahu serta kepergian Pangeran Jong Woon dan Putri Yoona dari istana karena kekecewaan mereka terhadap hukuman itu.

“Oppa …” sapa seorang yeoja dari balik tubuh Pangeran Sungmin. Ia mendapati Sunny tengah menatap dirinya dengan tatapan yang amat lembut.

“Sunny-ssi …” ucap Pangeran Sungmin pelan.

“Apa aku menganggumu?”

“Aniyo! Ada yang bisa aku bantu?”

“Aku hanya ingin berterima kasih pada Pangeran Sungmin … Aku tidak tahu harus kemana jika istana tidak memperbolehkan aku tinggal di sini.”

“Tentu saja istana akan memperbolehkanmu tinggal di sini. Bagaimanapun, kau adalah keluarga kami juga.”

“Ne, jeongmal kamsahamnida …”

“Sudahlah, kau tidak perlu seperti itu. Lagipula aku sangat senang jika kau sekarang akan memperhatikan kondisi kesehatan Appa. Dengan begitu, kami semua akan tenang …”

“Ne, aku akan berusaha semampuku.”

“Aku percaya padamu, Sunny-ssi …” ujar Pangeran Sungmin sambil tersenyum lembut.

“Lantas, apa selamanya Cho Hyun Ri ahjumma berada di rumah pengasingan? Apakah tidak ada sebuah pengampunan?”

“Entahlah … Aku sama sekali tidak berwenang terhadap hal itu. Aku hanya ingin berpihak pada kebenaran.”

“Apa pangeran tidak berusaha untuk memohon keringanan hukuman pada Raja Cho Kyu Hyun?”

“Tidak mungkin aku melakukannya lagi. Bagiku, ia sudah cukup meringankan hukuman eomma di dalam rumah pengasingan. Setidaknya eomma masih tetap diberi kesempatan untuk hidup. Aku tidak bisa membayangkan jika melihat eomma mendapat hukuman mati. Sepertinya aku juga tidak akan memaafkan diriku …”

“Aku tahu, Pangeran. Tapi …”

“Sunny-ssi, sudahlah … Aku mohon jangan membahas hal ini lagi …”

“Ne, Pangeran … Jeongmal mianhae …”

Pangeran Sungmin beranjak pergi meninggalkan Sunny. Ia tampak tak nyaman dengan perasaannya. Hingga saat ini, ia tak tahu harus berbuat apa. Baginya, semua keputusannya sudah tepat bahkan mungkin ia selalu berusaha agar keadaan istana kembali normal. Kenyataan bahwa Putri Yoona dan Pangeran Jong Woon pergi meninggalkan istana, hal itu masih saja menorehkan luka di hati Pangeran Sungmin. Ia tahu dongsaeng dan hyungnya tersebut memiliki keputusan masing-masing. Namun, entah mengapa, semua keputusan mereka seperti menjadi cambuk di punggungnya. Dan Pangeran Sungmin merasa harus menghilangkan cambuk itu secepatnya.

TBC

Gimana? Gimana? Raja Kyu dan Seohyun?? Masih kangen sm mrk??

Mau dilanjutin gaaa? Kalo engga juga gpp … author bs berleha-leha #ngahaha #PLAK!

Jangan lupa komen … author akan pw di bagian2 tertentu dan yg ga komen ga akan author ksh pw-nya #ngancem

Gomawoo … Bai Bai :*
***